Kamis, 24 November 2016

Menari

Tu Wa Ga Pat Ma Nam Ju Pan
One Two Three Four Five Six Seven Eight
...and let's dance!

Dari kecil selalu ingin menari tapi tidak terealisasi. Maklum latar belakang keluarga gak ada yang jadi penari. Lantas keturunan siapakah saya ini...?? Hmm.. jangan-jangan putri yang tertukar. :'(

Dulu pengen sekolah seni tari tapi gak diijinin ortu. Akhirnya kebebasanku terlaksana setelah cepet-cepet lulus kuliah demi menari. Abis lulus langsung gabung dengan Loka Art Studio. Dari situlah sepak terjangku dimulai. Loka Art Studio merupakan wadah bagi para seniman atau pun mereka bukan seniman yang mau berjuang dan berproses bersama.


Beberapa bulan setelah kubergabung dengan Loka Art Studio, aku membuat sebuah karya tari yang dipentaskan di acara Paradance dan Full Moon. Karya tari pertamaku berjudul Hutan, mengisahkan tentang hutan yang kian lama kian hancur dan membuat penghuninya kehilangan segala hal. Ya, itulah karya tari pertamaku. Perjalanan pentas tariku tak berhenti sampai di situ, dari pentas lokal, luar kota, sampai luar negri telah kulalui. Rasanya semua yang kuinginkan telah terkabul. Trimakasih Tuhan. :)

Oh ya kelewatan, sebelum bergabung di Loka Art Studio, sekolah Ballet sama American Latin Dance dulu di Bailamos Dance School. Sampe sekarang pun masih lanjut sama Ballet soalnya udah terlanjur cinta. hehe..

Meski sudah sekian lama bergelut dalam hal menari tetap saja masih kalah dengan mereka yang memang sekolah dari jurusan seni tari. Lumayan minder sih, ibaratnya mereka sudah belajar 10x sedangkan aku baru belajar 2x. Tapi ya semua ini kujalani dengan hati gembira.

Jangan biarkan orang lain menghalangi bahagiamu! :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar