Dari dulu sejak jaman kuliah pengen banget ngrasain pertukaran pelajar ke luar negri. Tapi apalah daya diri ini yang nilai pas-pasan, kuliah gak sabar pengen cepet-cepet lulus karena kepala serasa mau meledak.. akhirnya kuliah yang penting berangkat, ngerjain tugas, ujian, lulus deh.
Kira-kira 6 bulan setelah kelulusan mulai berpikir lagi untuk ikutan exchange meskipun udah lulus dan tidak terlalu berharap karena sudah bukan mahasiswa lagi. Saat itu bulan November kukirimkan segala berkas untuk melamar sebagai calon exchange. Program yang kupilih adalah AIESEC karena periodenya hanya 6 minggu saja.
Menunggu, menunggu, dan menunggu.....
Akhirnya pada bulan Januari ada pengumuman bahwa berkasku lolos dan selanjutnya adalah test wawancara oleh pihak panitia dari Indonesia. Deg-deg an juga sih.. Maklum bukan anak dari Jurusan Bahasa Inggris jadi ya ngomong Englishnya agak keteteran karena jarang digunakan. Saat test wawancara dibilang kalo yang terdekat ini exchangenya ke Philippines.. hmm.. kebetulan deh, pertama kalinya pergi ke luar negri dan gak jauh-jauh dari Indonesia. hehe.. Kali ini menunggu hasil test wawancaranya hanya beberapa hari saja. Dan ternyata lolos ke tahap selanjutnya, yaitu test wawancara via webcam oleh pihak Philippines. Dag dig dug juga sih nunggu dikabarin dari pihak sana untuk janjian wawancara. Selama wawancara via webcam itu berlangsung lumayan deg deg an juga karena sinyal internet gak terlalu bagus dan suara kurang jelas, volume kukeraskan maksimal supaya ngerti dia ngomong apa. Akhirnya, test terakhir yang mendebarkan itu usai juga. Puji Tuhan lolos dan bulan Mei terbang deh ke Philippines... yeay!!
Asal kalian tau ya, ikutan program exchange ke luar negri bukan berati Englishku bagus banget. Ini semua adalah modal keberanian di luar batas. hehe.. Bayangin aja, penerbangan ke Philippines dari Indonesia sendirian.... Naik maskapai AirAsia harus transit dulu di Bandara Kuala Lumpur selama 8 jam. Pertama kalinya ke luar negri, sendirian, malem-malem, cewe pula. Tapi ku tak takut karena Tuhan di dekatku. :)
Sesampainya di Philippines, dijemput oleh pihak AIESEC dan diantar ke homestay. Di homestay kubertemu dengan teman-teman dari HongKong, Canada, India, Prancis, Swedia, dan Sri Lanka. Yang paling dekat denganku adalah yang berasal dari Hongkong namanya Ruiyan Zhu panggilanya Zeal. Baru aja sampe rumah, mereka langsung ngajakin buat liburan ke pantai. Sepertinya bakal seru.. haha..
Seminggu berada di Philippines, belajar sign language karena tempat kegiatanku adalah di yayasan bisu tuli namanya Starkey Bahay Bata. Seru sih, jadi bisa ngerti kalo mereka ngomong bahasa isyarat. Lama-kelamaan mereka tahu kalau aku bisa nari. Akhirnya tanggal 2 Juni aku disuruh nari di acara mereka di sebuah mall besar di ruang cinema. OMG! Ini bikin merinding, pentas nari pertama kali di luar negri. Akupun membuat karya tari yang berjudul Hope, tarian ini ditujuan untuk para orang tua yang memiliki anak bisu tuli bahwa mereka juga memiliki harapan yang indah di masa depanya. Puji Tuhan semua yang hadir menyukai tarianku. Sebenarnya tidak hanya penampilan tunggal saja, aku pun juga ikut mereka menari kontemporer dan dijadikan sebagai pemeran utama. Ahhh... luar biasa banget, gak sia-sia ikutan exchange ini.
Sebelum pulang ke Indonesia kumemberikan 2 lagu kenangan untuk yayasan Starkey dan untuk gereja kecil yang berada di dekat yayasan tersebut. Alasan membuat lagu untuk mereka adalah......... Karena gak bawa oleh-oleh kenang-kenangan dari Indonesia atau dengan kata lain gak punya duit buat kasih oleh-oleh. hahaha.. Nyaris nangis deh pas nyanyiin lagu buat mereka, semua perjalanan yang telah kulalui sangat mengharukan. :(
Setelah dirangkum, perjalanan selama exchange di Philippines ini sudah melakukan kegiatan belajar, mengajar, menari, jalan-jalan, nambah temen, dan pengalaman baru. Semua ini merupakan pengalaman yang teramat sangat luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar